13 Januari 2011

Bagaimana Rasulullah menyuruh bersikap terhadap pembantu?

  1. Hendaknya mengganggap pembantu rumah tangga adalah saudara sendiri. (Bukhari)
  2. Hendaknya dalam memberi makanan kepada pembantu sama dengan yang kita makan, juga memberi pakaian sama dengan yang kita pakai. (Bukhari)
  3. Seorang majikan hendaknya mengajak pembantunya makan bersama denannya (Ahmad)
  4. Seorang tuan wajib memberi gaji yang cukup kepada para pembantunya, sesuai dengan jerih payah yang dilakukan. (Muslim)
  5. Barangsiapa mendidik pembantunya, maka ia akan mendapat dua pahala. (Bkhari)
  6. Barangsiapa ramah kepada pembantunya (bawahannya, niscaya Allah akan memudahkan dalam menghadapi sakaratul maut) dan memasukkan ke dalam surga. (Tirmidzi)
  7. Tidak menutup kemungkinan para pembantu melakukan kesalahan-kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Kesalahan ini bisa disebabkan karena ketidaktahuan, kealpaan, atau karena salah yang lain. Seorang majikan dianjurkan memberikan maaf 70 kali maaf kepada pembantunya (bawahannya) setiap hari (Abu Dawud)
  8. Berlaku lembut kepada pembantu (bawahannya) akan membawa kebahagian, sedangkan berlaku kasar terhadap bawahan akan membawa bencana. Bahan yang diberi sifat lembut biasanya akan lebih menghargai majikannya daripada jika mereka diperlakukan secara kasar. AbuDawud)

Demikian penting urusan pembantu ini, sehinnga Nabi SAW pernah berpesan pada akhir hayatnya, “Perhatikanlah ibadah shalat dan pembantumu” (Muslim)

Sumber : Hidayatullah 05/XVI/Rajab 1424

0 komentar:

Posting Komentar